Ayat Emas hari ini :

Tuesday, November 10, 2009

MONUMEN PERANG DUNIA KE II
The Second World War Monument

Apabila kita berkunjung ke propinsi papua kita akan menemukan banyak peninggalan sejarah perang dunia II yang terdapat di berbagai kota maupun tempat di propinsi papua. Ini menandakan kalau pada saar perang dunia wilayah papua juga merupakan salah satu tempat yang terkena dampak langsung dari perang dunia tersebut.

Salah satu bukti sejarah perang dunia tersebut dapat kita temui di daerah paray sebelah timur kota biak, kabupaten biak numfor - papua. Di paray terdapat salah satu monument perang dunia ke II, berbagai bukti sejarah perang dunia ke II masih dapat dilihat pada monument itu salah satunya adalah makam tentara jepang yang jasatnya telah dikramasi dan dimasukan kedalam peti almunium, peti-peti tersebut tersimpan rapi di salah satu ruangan bagian belakang monument.

Berdasarkan bukti tersebut dapat dipastikan bahwa tempat ini merupakan salah satu markas tentara jepang pada jaman itu. Bisa dilihat dari tulisan yang tertera pada dinding monument itu (tulisan huruf kanji) berbahasa jepang. kita juga bisa temui salah satu ruangan terbuka mungkin itu merupakan tempat berkumpul atau bersantai tentara jepang yang beratapkan beton... dilengkapi dengan tempat duduk dan meja yang juga permament (beton)

Monumen tersebut sepertinya masih dijaga dan dirawat oleh masyarakat sekitarnya. Pada saat saya berkunjung kesana, saya didampingi oleh warga sekitar untuk melihat-lihat sekitar monument dan juga ruangan yang terdapat di bagian belakang monument tempat dimana debu dari jenazah tentara jepang ditaruh dalam peti alumunium. Pada kesempatan itu saya langsung mengambil beberapa gambar dari monument tersebut.... ternyata bagus juga... hehehe.. berikut beberapa gambar yang dapat saya bagikan dari perjalanan saya mengunjungi monument perang dunia ke II di paray.

oh iya letak monument ini berada dekat pantai paray... asyik skalii... anda pasti merasakan suasana liburan yang menyenangkan di tempat ini. itulah sekilas yang dapat saya bagikan bagi para pembaca yang senang berwisata, mungkin bisa menjadikan monument perang dunia ke II ini sebagai salah satu pilihan kunjungan wisata anda apabila berada di pulau biak. Perjalanan dari kota biak menuju monument ini tidak terlalu jauh dan dapat ditempuh dengan kendaraan seperti mobil atau sepeda motor. jalan raya menuju monument ini juga sudah beraspal dan yang terpenting masyarakat sekitar yang ramah membuat kita merasa semakin nyaman dan menyenangkan.

-etex-

Sunday, November 8, 2009

Sekilas tentang Pulau Mansinam

Mansinam adalah nama dari salah satu pulau yang terletak di teluk doreri sebelah selatan kabupaten manokwari, propinsi papua barat. Pulau mansinam dengan luas 410,97 Ha yang dikelilingi pantai pasir putih nan elok, sungguh indah dan menawan. Saya dibesarkan di kota manokwari, berbagai obyek wisata sering saya kunjungi termasuk Pulau Mansinam. Bagi saya pulau mansinam merupakan salah satu karya Tuhan yang sungguh indah.

Selain merupakan pulau yang indah, pulau mansinam juga merupakan salah satu tempat bersejarah terutama bagi pemeluk agama kristen di tanah papua, karena pulau mansinam juga menyimpan sejarah peradaban di tanah papua yang mana pada tanggal 5 Februari 1855, dua missionaris berkebangsaan Jerman yaitu : Carel William Ottow dan Johann Gottlob Gissler menginjakkan kaki pertama kali di pulau mansinam. Hingga saat ini apabila kita berkunjung ke pulau mansinam kita akan menemukan berbagai bukti sejarah tentang pekabaran injil seperti Gereja, Rumah, Asrama, sumur tua, dan beberapa makam zendeling yang ada di pulau tersebut. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 5 februari tersebut ditetapkan sebagai Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua yang setiap tahun di rayakan seluruh umat kristen di tanah Papua.

Gereja lahai Roi di pulau Mansinam

Sumur Tua di pulau Mansinam

Tugu Pekabaran Injil di pulau Mansinam

Itulah sekilas tentang pulau mansinam yang bisa saya sharing, apabila masih penasaran mungkin lebih baik datang saja langsung untuk berkunjung ke pulau mansinam. semoga bermafaat....

Salam,-etex-



Wednesday, January 21, 2009

The Love Island

Salah satu obyek wisata bahari di kabupaten biak numfor adalah Pantai Barari pada setiap hari libur banyak warga kota biak bertamasya ke pantai ini. Pantai dengan pasir yang putih dan landai ini memang merupakan salah satu tempat wisata yang sangat di minati oleh warga kota biak.
Pantai ini terletak di bagian barat pulau biak (biak timur), perjalanan menuju ke pantai Barari ini dapat kita tempuh sekitar 30 - 45 menit dari kota biak. Jalan raya menuju ke pantai Barari juga sangat bagus….
Apabila kita ke ujung tanjung pantai Barari di situ terdapat radar milik Angkatan Bersenjata RI. Di sekitar ujung tanjung Pantai Barari banyak juga masyarakat kota biak yang bertamasya disitu.... pasir pantainya juga putih dan landai. Terlepas dari indahnya pantai dan pasir yang putih serta landai itu ada sebuah pulau karang yang melengkapi keindahan pantai tersebut.
Pertama kali saya melihat pulau karang yang berjarak ± 200 meter dari pesisir pantai itu saya langsung bertanya pulau itu namanya apa...? jawaban yang saya terima katanya itu namanya pulau cinta.... hehehehe..... benar atau tidaknya nama pulau itu tapi sepertinya bagus juga kalau pulau itu dinamai pulau cinta. Kita dapat berjalan ke pulau karang tersebut melewati air laut dengan tinggi air laut kira² selutut orang dewasa...!!
Ada beberapa foto semoga bisa menjadi gambaran tentang pulau karang (pulau cinta) tsb.















Kalau masih penasaran datang saja langsung ke Ujung Tanjung pantai Barari untuk melihat secara dekat pulau karang yang indah itu.... hehehehe...!!

-etex-


Monday, January 19, 2009

Mumwar Biak Timur

Apabila kita ingin bertamasya ke pantai Barari di daerah biak timur dalam perjalanan menuju pantai Barari kita akan melewati area bekas bencana Tsunami….. pemandangannya sangat berbeda seperti suasana musim gugur…. Hehehehe….. kira2 1 km jalan raya yang akan kita lewati di kiri dan kanan jalan tersebut akan terlihat batang2 pohon yang masih berdiri kokoh akan tetapi sudah tidak berdaun lagi…. Kerennn..:)














Pertama kali saya melihat pemandangan tersebut ingin rasanya untuk mengabadikan pemandangan tsb, akan tetapi pada saat itu cuaca sangat panas sekali oleh karena itu saya putuskan untuk mengambil gambar setelah kembali dari pantai karena hari itu tujuan saya adalah ke pantai Barari dan setelah kembali dari pantai barari saya langsung berhenti di daerah tersebut untuk mengambil gambar.
Ini beberapa gambar yang bisa saya share…..:)















Jangan lupa kalau berlibur ke kota Biak sempatkan untuk kesini….:)

-Etex,Hera,PaDe Hendrik & Amandus-

Pemandangan di Kampung Urfu & Samber

Masih tentang liburan saya di pulau karang (biak), saya menyempatkan waktu untuk jalan-jalan ke kampung/desa yang jaraknya tidak begitu jauh kampung yendidori yaitu kampung/desa : Urfu dan Samber. kedua kampung tsb masih dalam wilayah distrik yendidori... setelah kesibukan perayaan natal dan tahun baru telah selesai saya dan saudara-saudara saya pergi ke desa urfu dan samber tujuan kami adalah untuk foto2 pemandangan di kedua desa tersebut sekalian membeli ikan dari nelayan di kampung samber yang biasanya pada sore hari mereka telah pulang dari melaut dan akan ke kota untuk menjual hasil tangkapannya.

Pertama tujuan kami adalah ke kampung urfu melewati desa adoki tidak lama kami tiba di Urfu kemudian kami ke pantainya.... disana banyak kolam-kolam yang dibuat oleh warga untuk memelihara ikan, dan juga ada beberapa kolam air salobar yang biasa digunakan untuk mandi dan mencuci bagi para warga. pemandangan laut di Urfu bagus karena laut yang teduh dan tidak bergelombang karena pantai tsb terhalang dua tanjung....













Dermaga Kecil di Urfu bagi para nelayan













Laut yang teduh di Urfu



Setelah dari urfu kami menuju kampung samber dan langsung ke Pantai samber, pemandangan di Pantai samber indah di tambah dengan aktifitas para nelayan yang sedang melaut di sore hari... wouuu... so beautiful..














pantai samber


Setelah dari pantai samber kami pulang karena hari sudah menjelang sore, tapi kami sempat membeli ikan segar di kampung samber.... pada perjalanan pulang kami sempat mengambil gambar kampung samber dari Jalan raya diatas kampung Padwa.













Pemandangan Kampung Samber di sore hari.


Lumayan mengesankan perjalanan kami ke 2 kampung tersebut..... saya berharap suatu hari dapat kembali siapa tau sudah ada perubahan lagi.... jadi bisa potret2 lagi... hehehe..!! Terima kasih untuk masyarakat di kampung Urfu dan Samber yang ramah2 dan sopan... Tuhan Yesus sayang dan berkati kalian semua... Amin.

Hormat diB'ri,

Crew

Etex,Hera,Ka' Ottis,Amandus






Sunday, January 18, 2009

Sunset in Yendidori Beach













Pada akhir Desember 2008, saya berlibur ke kota biak untuk merayakan Hari Natal dan Tahun Baru 2009 di biak. Dan ini kali pertama saya merayakan natal dan tahun baru di kota biak. Di biak saya tinggal di Kel. Bpk. Saul Aibekob di kampung/desa Yendidori bagian barat Kabupaten biak. Rumah tempat saya tinggal kebetulan dekat dengan pantai. pada sore hari tanggal 5 Januari 2009 ketika saya akan berencana untuk berenang di pantai bersama saudara2 saya kami melihat sunset yang indah dan kemudian saya kembali ke rumah yang tidak jauh dari pantai untuk mengambil kamera dengan tujuan untuk mengabadikan keindahan sunset tsb.
Pada saat saya mengambil gambar sunset tersebut ada seorang nelayan yang hendak pergi melaut yaitu Bapak Bokorpioper (terima kasih om karena hasil gambarnya tambah indah dihiasi dgn perahu…. Hehehehe..) 

Bagi para penggemar potography sepertinya pantai Yendidori bisa menjadi salah satu alternative untuk pengambilan gambar saat sunset.

Kasumasa,
Etex Marl